Beberapa tahun terakhir ini dunia diguncang isu pergeseran kutub bumi yang diyakini akan menimbulkan berbagai bencana di seluruh belahan dunia. Bahkan dalam Film 2012 yang dirilis akhir 2009, isu ini dimunculkan. Tapi tahukah Anda kalau pergeseran tersebut sebenarnya telah terjadi sejak beberapa puluh tahun lalu?
Seperti diberitakan VIVAnews, Sabtu (8/1/2011), Kutub Utara saat ini sedang bergeser ke arah Siberia di Rusia, dan kini telah berada di Pulau Ellesmere, Kanada Utara. Perubahan ini membuat pengelola Tampa International Airport, Florida, yang berjarak 3.500 mil dari Pulau Ellesmere harus menyesuaikan lintasan runway-nya agar informasi yang menjadi patokan bagi para pilot saat menerbangkan dan mendaratkan pesawat, tidak salah dan tidak berujung pada kecelakaan.
"Kutub magnet bumi bergeser, mereka secara konstan bergerak, dan saat pilot menuju runway mereka menggunakan kompas sehingga kami musti menyesuaikan," kata Director of Operations Tampa International Airport, Robert Burr, seperti dikutip dari situs DailyMail.
Untuk kepentingan penyesuaian ini, pengelola bandara Tampa untuk sementara menutup lintasan runway utamanya hingga 13 Januari 2011, dan mengubah jalur taxi pesawat. Selain itu, jalur runway timur dan timur-barat juga akan ditutup akhir Januari 2011 ini untuk mengubah sinyal-sinyal agar sesuai dengan perubahan magnetik yang terjadi.
Pergeseran kutub yang saat ini terjadi dinilai sebagai pergeseran yang paling dramatis dalam abad ini, karena pada 1904 hingga awal 2000-an, kutub bergeser ke arah timur laut hingga sekitar 9 mil per tahun, namun sejak 2007, kutub bumi bergeser lebih cepat, yakni hingga kecepatan 35 mil per tahun ke arah Siberia.
Penyebab belum diketahui
Bumi adalah magnet raksasa yang memiliki dua kutub. Itulah sebabnya kompas selalu menunjuk arah utara dan selatan. Kutub-kutub ini dibentuk oleh besi cair dalam inti bumi. Letak dan arahnya berbeda dengan kutub geografis yang merupakan sumbu putaran bumi.
Letak kutub utara dan selatan tidak selalu tetap, karenanya kutub utara bergerak dari Kanada ke Siberia secara signifikan. Namun demikian, apa yang menyebabkan pergerakan itu, belum ada ilmuwan yang mengetahuinya.
"Ini mungkin bagian dari pergerakan normal dan secara bertahap akan kembali ke Kanada," kata Joseph Stoner, seorang ahli paleomagnetik dari Oregon State University dalam pertemuan American Geophysical Union pada 8 Desember 2010.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kekuatan magnet bumi menurun 10 persen dalam 150 tahun terakhir. Sedangkan analisis terbaru Stone menunjukkan bahwa selama periode tersebut, kutub utara magnet juga bergerak sejauh 1.100 kilometer dari Kutub Utara. Meskipun demikian, kemungkinan hilangnya sifat magnetik sangatlah kecil.
Kutub utara magnet Bumi pertama kali ditemukan pada 1831 dan ketika diukur kembali pada 1904, para peneliti menemukan bahwa letaknya telah bergerak sejauh 50 kilometer. Menurut para peneliti Oregon, tingkat pergerakan kutub magnet itu meningkat seabad terakhir dibandingkan abad-abad sebelumnya.
Selama berabad-abad, pemandu arah yang menggunakan kompas harus belajar untuk menyesuaikan perbedaan antara arah utara magnet dengan arah utara geografis bumi. Sebab, sebuah kompas akan menunjuk arah utara magnetik bukannya arah Kutub Utara. Sebuah kompas yang membaca arah utara di Oregon, misalnya, menunjukkan arah 17 derajat sebelah timur Kutub Utara.
Untuk mengetahui pergerakan kutub magnet bumi, Stoner dan para ilmuwan lainnya mempelajari endapan yang direkam dari beberapa danau di Arktik. Endapan-endapan tersebut merekam medan magnetik bumi pada waktu tertentu. Para ilmuwan menggunakan detektor karbon untuk melacak perubahan medan magnetnya. Dengan cara itulah mereka menemukan bahwa arah utara magnet berubah secara signifikan dalam 1.000 tahun terakhir. Perubahannya bergerak antara Kanada bagian utara dan Siberia, tapi kadang-kadang ke arah yang berbeda.
http://sangpemburuberita.blogspot.com/2011/01/pergeseran-kutub-utara-telah-mencapai.html
Seperti diberitakan VIVAnews, Sabtu (8/1/2011), Kutub Utara saat ini sedang bergeser ke arah Siberia di Rusia, dan kini telah berada di Pulau Ellesmere, Kanada Utara. Perubahan ini membuat pengelola Tampa International Airport, Florida, yang berjarak 3.500 mil dari Pulau Ellesmere harus menyesuaikan lintasan runway-nya agar informasi yang menjadi patokan bagi para pilot saat menerbangkan dan mendaratkan pesawat, tidak salah dan tidak berujung pada kecelakaan.
"Kutub magnet bumi bergeser, mereka secara konstan bergerak, dan saat pilot menuju runway mereka menggunakan kompas sehingga kami musti menyesuaikan," kata Director of Operations Tampa International Airport, Robert Burr, seperti dikutip dari situs DailyMail.
Untuk kepentingan penyesuaian ini, pengelola bandara Tampa untuk sementara menutup lintasan runway utamanya hingga 13 Januari 2011, dan mengubah jalur taxi pesawat. Selain itu, jalur runway timur dan timur-barat juga akan ditutup akhir Januari 2011 ini untuk mengubah sinyal-sinyal agar sesuai dengan perubahan magnetik yang terjadi.
Pergeseran kutub yang saat ini terjadi dinilai sebagai pergeseran yang paling dramatis dalam abad ini, karena pada 1904 hingga awal 2000-an, kutub bergeser ke arah timur laut hingga sekitar 9 mil per tahun, namun sejak 2007, kutub bumi bergeser lebih cepat, yakni hingga kecepatan 35 mil per tahun ke arah Siberia.
Penyebab belum diketahui
Bumi adalah magnet raksasa yang memiliki dua kutub. Itulah sebabnya kompas selalu menunjuk arah utara dan selatan. Kutub-kutub ini dibentuk oleh besi cair dalam inti bumi. Letak dan arahnya berbeda dengan kutub geografis yang merupakan sumbu putaran bumi.
Letak kutub utara dan selatan tidak selalu tetap, karenanya kutub utara bergerak dari Kanada ke Siberia secara signifikan. Namun demikian, apa yang menyebabkan pergerakan itu, belum ada ilmuwan yang mengetahuinya.
"Ini mungkin bagian dari pergerakan normal dan secara bertahap akan kembali ke Kanada," kata Joseph Stoner, seorang ahli paleomagnetik dari Oregon State University dalam pertemuan American Geophysical Union pada 8 Desember 2010.
Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kekuatan magnet bumi menurun 10 persen dalam 150 tahun terakhir. Sedangkan analisis terbaru Stone menunjukkan bahwa selama periode tersebut, kutub utara magnet juga bergerak sejauh 1.100 kilometer dari Kutub Utara. Meskipun demikian, kemungkinan hilangnya sifat magnetik sangatlah kecil.
Kutub utara magnet Bumi pertama kali ditemukan pada 1831 dan ketika diukur kembali pada 1904, para peneliti menemukan bahwa letaknya telah bergerak sejauh 50 kilometer. Menurut para peneliti Oregon, tingkat pergerakan kutub magnet itu meningkat seabad terakhir dibandingkan abad-abad sebelumnya.
Selama berabad-abad, pemandu arah yang menggunakan kompas harus belajar untuk menyesuaikan perbedaan antara arah utara magnet dengan arah utara geografis bumi. Sebab, sebuah kompas akan menunjuk arah utara magnetik bukannya arah Kutub Utara. Sebuah kompas yang membaca arah utara di Oregon, misalnya, menunjukkan arah 17 derajat sebelah timur Kutub Utara.
Untuk mengetahui pergerakan kutub magnet bumi, Stoner dan para ilmuwan lainnya mempelajari endapan yang direkam dari beberapa danau di Arktik. Endapan-endapan tersebut merekam medan magnetik bumi pada waktu tertentu. Para ilmuwan menggunakan detektor karbon untuk melacak perubahan medan magnetnya. Dengan cara itulah mereka menemukan bahwa arah utara magnet berubah secara signifikan dalam 1.000 tahun terakhir. Perubahannya bergerak antara Kanada bagian utara dan Siberia, tapi kadang-kadang ke arah yang berbeda.
http://sangpemburuberita.blogspot.com/2011/01/pergeseran-kutub-utara-telah-mencapai.html