Bill Snyder,
seorang astrofotografer menggambarkan bagaimana matahari akan mati,
yaitu saat mengambil gambar Dumbbell Nebula, sebuah awan gugusan
bintang yang menunjukkan masa kematian matahari. “Semua perluasan gas dan
debu dalam gambar ini ada dalam bintang itu,” kata Snyder, seperti dikutip dari laman Daily Mail, Selasa (27/12/2011).
Saat matahari mati, ia meniup lapisan gas terluar, yang membentuk
sebuah awan besar yang diterangi oleh inti bintang mati tersebut.
Matahari akan berkembang menjadi sebuah nebula yang sama saat mati,
dalam waktu 5 milyar tahun mendatang. “Nebula Dumbbell kira-kira 1360
tahun cahaya dari bumi. Ini merupakan target yang tampak dalam teleskop
amatir maupun teropong,” kata Synder.
Dumbelle Nebula sendiri ditemukan secara tidak sengaja pada 1764. Saat itu, astronom
Charles Messierdaftar objek langit tersebar, yang bukan termasuk komet. sedang menyusun
Objek ke 27 dari daftar yang disusun Messier itu kini diketahui sebagai M27 atau Dumbbell Nebula. Dengan cahaya yang terbentuk seperti dumbell (alat untuk angkat beban), ini merupakan planet nebula atau tipe nebula yang terbentuk dari matahari saat fusi nuklirnya berhenti di inti matahari.
Dibutuhkan 1360 tahun cahaya bagi manusia untuk mencapai M27.
Pengukuran material perluasan dari M27 telah menyebabkan perkiraan
bahwa ‘penyemburan kulit matahari’ dimulai antara 3 ribu dan 48 ribu
tahun yang lalu, dengan tambahan 1360 tahun yang dibutuhkan cahaya M27
untuk mencapai kita.
Secara fisika, untuk memahami M27 tentu sulit dilakukan di abad
ke-18. Istilah ‘planet nebula’ sendiri datang untuk menyebut planet gas
raksasa, seperti Jupiter.
Sampai saat ini, banyak hal yang tetap misterius mengenai bipolar
planet nebula seperti M27, termasuk kekuatan yang mengandung ledakan
lapisan terluar gas bintang. Lapisan tersebut dipanasi oleh inti panas
dari bintang, yang disebut white drawf, dan bersinar dengan
inframerah serta warna cahaya yang tampak. Nebula Dumbbell terbentang
melintasi 4.5 tahun cahaya, melebihi daripada jarak antara matahari dan
bintang terdekat matahari. (adi/vivanews).
Al-Qur'an Ar-Rahman : 37
Selain itu (sungguh ngeri) ketika langit pecah-belah lalu menjadilah ia merah mawar, berkilat seperti minyak;