Bentuk sumur Zam-zam  dapat dilihat dibawah ini.
Sumur ini memiliki kedalaman sekitar 30.5 meter. Hingga kedalaman  13.5 meter teratas menembus lapisan alluvium Wadi Ibrahim. Lapisan ini  merupakan lapisan pasir yang sangat berpori. Lapisan ini berisi  batupasir hasil transportasi dari lain tempat. Mungkin saja dahulu ada  lembah yang dialiri sungai yang saat ini sudah kering. Atau dapat pula  merupakan dataran rendah hasil runtuhan atau penumpukan hasil pelapukan  batuan yang lebih tinggi topografinya. 
Dibawah lapisan alluvial Wadi Ibrahim ini terdapat setengah meter (0.5 m) lapisan yang sangat lulus air (permeable). Lapisan yang sangat lulus air inilah yang merupakan tempat utama keluarnya air-air di sumur zam-zam 
Sumur ini memiliki kedalaman sekitar 30.5 meter. Hingga kedalaman  13.5 meter teratas menembus lapisan alluvium Wadi Ibrahim. Lapisan ini  merupakan lapisan pasir yang sangat berpori. Lapisan ini berisi  batupasir hasil transportasi dari lain tempat. Mungkin saja dahulu ada  lembah yang dialiri sungai yang saat ini sudah kering. Atau dapat pula  merupakan dataran rendah hasil runtuhan atau penumpukan hasil pelapukan  batuan yang lebih tinggi topografinya. 
Dibawah lapisan alluvial Wadi Ibrahim ini terdapat setengah meter (0.5 m) lapisan yang sangat lulus air (permeable). Lapisan yang sangat lulus air inilah yang merupakan tempat utama keluarnya air-air di sumur zam-zam.
Dari uji pemompaan sumur ini mampu mengalirkan air sebesar 11 – 18.5  liter/detik, hingga permenit dapat mencapai 660 liter/menit atau 40 000  liter per jam. Celah-celah atau rekahan ini salah satu yang mengeluarkan  air cukup banyak. Ada celah (rekahan) yang memanjang kearah hajar Aswad  dengan panjang 75 cm denga ketinggian 30 cm, juga beberapa celah kecil  kearah Shaffa dan Marwa.
Keterangan geometris lainnya, celah sumur dibawah tempat Thawaf 1.56  m, kedalaman total dari bibir sumur 30 m, kedalaman air dari bibir sumur  = 4 m, kedalaman mata air 13 m, Dari mata air sampai dasar sumur 17 m,  dan diameter sumur berkisar antara 1.46 hingga 2.66 meter.
Air Hujan sebagai Sumber Berkah dari Allah 
Kota Makkah terletak di lembah, menurut SGS (Saudi Geological Survey)  luas cekungan yang mensuplai sebagai daerah tangkapan ini seluas 60 Km2  saja, tentunya tidak terlampau luas sebagai sebuah cekungan penadah  hujan. Sumber air Sumur Zam-zam terutama dari air hujan yang turun di daerah sekitar Makkah.
Sumur ini secara hydrologi hanyalah sumur biasa sehingga sangat  memerlukan perawatan. Perawatan sumur ini termasuk menjaga kualitas  higienis air dan lingkungan sumur serta menjaga pasokan air supaya mampu  memenuhi kebutuhan para jamaah haji di Makkah. Pembukaan lahan untuk  pemukiman di seputar Makkah sangat ditata rapi untuk menghindari  berkurangnya kapasitas sumur ini.
Gambar disebelah ini memperlihatkan lokasi sumur Zamzam yang terletak  ditengah lembah yang memanjang. Masjidil haram berada di bagian tengah  diantara perbukitan-perbukitan disekitarnya. Luas area tangkapan yang  hanya 60 Km persegi ini tentunya cukup kecil untuk menangkap air hujan  yang sangat langka terjadi di Makkah, sehingga memerlukan pengawasan dan  pemeliharaan yang sangat khusus. 
|  | 
| Model 3 dimensi dari reservoir Sumur Zam-Zam. Dibuat oleh SGS (Saudi Geological Services) | 
|  | 
| Model dalam peta dari reservoir Sumur Zam-Zam. Dibuat oleh SGS (Saudi Geological Services) | 

 
 

 
1 komentar:
hm
Posting Komentar