Search

Minggu, Maret 31, 2013

Kecerdasan Koloni Semut


Seekor semut adalah mahluk yang bodoh, ukurannya kecil dan tidak mampu melihat jauh. Dilihat dari ukurannya, lansekap dimana ia bergerak ke mana-mana mestilah sangat tidak beraturan baginya. Lalu bagaimana semut dalam koloni semut mampu menemukan makanan dengan cepat dan umumnya lewat rute terpendek, ketimbang fakta kalau tidak satupun memberikan perintah operasi?
Kembali, ini adalah masalah feromon dan kecerdasan gerombolan. Sebuah koloni semut adalah mesin pemproses paralel yang mengesankan. Kevin Kelly mengatakan : “Semut adalah masa lalu organisasi sosial dan masa depan komputer.” Semut berfungsi secara mandiri dan serempak serta berkomunikasi satu sama lain ‘tanpa sadar’ lewat feromon.
Sejumlah semut perintis dilepas untuk mencari makanan, pergi ke berbagai arah secara mandiri dan acak. Mereka terus menerus melepaskan feromon baik saat pergi dari sarang maupun kembali. Dengan cara ini, jejak yang digunakan oleh banyak semut akan memiliki aroma feromon yang kuat. Feromon adalah zat yang menguap sangat lambat sehingga waktu peluruhan jejak semut sangat panjang.
Semut robot buat Mars. Kitik kitik...
Anggap satu ekor semut secara tidak sengaja menemukan jalan berguna terpendek menuju makanan. Katakanlah jalur A. Lalu ia akan mampu menemui makanan dan kembali dengan jalur yang sama dalam waktu terpendek, dibandingkan dengan semut lain yang tidak menempuh rute ini. Perjalanan pergi dan pulang sepanjang jalur A akan menghasilkan kekuatan feromon dua kali lipat, dibandingkan jalur yang dua kali lebih panjang. Berbagai semut dapat melewati berbagai jalur dan jalur-jalur ini dapat berpotongan. Pada persimpangan dimana banyak jalur berpotongan, semut memilih jalur yang mengeluarkan bau paling kuat, dan karenanya memperkuat bau jalur itu sendiri (hukum kembalian menanjak atau umpan balik positif).
Kemunculan paksa mandiri jalur optimum ini adalah contoh dari AUTOKATALISIS, dan ia hanyalah satu contoh dari berbagai proses pembentukan pola dalam sistem kompleks.
Logika Semut
Penyelidikan satu tipe sistem kompleks dapat memberikan petunjuk pada apa yang dapat terjadi dalam sistem kompleks lainnya. Kasus yang paling jelas adalah : Bagaimana memahami kecerdasan manusia sebagai sejenis kecerdasan gerombolan. Kecerdasan manusia muncul dari interaksi antar sel syaraf, padahal kenyataannya tiap sel syaraf itu bodoh sebodoh-bodohnya.

Tidak ada komentar: