Dalam sebuah kaset ceramah milik Syaikh Abu Ishaq Al Huwainy yang
berjudul “Ainal Ulama Ar Rabbaniyun?”, beliau menceritakan tentang
ujian yang pernah menimpa guru beliau Syaikh Albani rahimahullah.Inilah
cerita beliau :
Para ulama Rabbani dalam mengubah masyarakat itu sungguh berat, karena mereka memiliki dua tanggung jawab besar, yakni :
* (1) Membersihkan khurafat yang tertanam di jiwa-jiwa manusia dan
* (2) Menancapkan Islam yag shahih pada jiwa mereka.
Dan
tatkala para Alim Rabbani memikul tanggung jawab yang berat sekali itu,
merekapun juga diuji oleh berbagai tuduhan yang disebabkan dari
pemelintiran ucapan mereka serta penyebaran berbagai berita dusta.
Hampir-hampir tidak selamat seorangpun dari Alim Rabbani dari hal
seperti ini sebagaimana dicatat dalam sejarah.
Cukup sebagai contoh adalah Syaikh Nashiruddin Al Albani, seorang ahli hadist abad ini rahimahullah ta’ala.
Syaikh
Albani adalah orang yang sangat banyak sekali dinisbatkan kedustaan
padanya, padahal tidak pernah beliau katakan. Karena sebab
kedustaan-kedustaan itulah beliau pernah dicekal di sejumlah negara.
Maka tidaklah engkau lihat beliau memiliki suatu negeri ataupun tempat
tinggal. Hidup beliau diakhir masa hidupnya sengsara sekali. Seorang
alim semisal beliau terpaksa mengungsi. Karena beliau berpendapat
haramnya safar ke negeri kafir, maka beliau tidak pergi ke Amerika atau
Perancis atau yang lainnya. Dan kalau tidak berpendapat demikian,
mungkin beliau akan mendapatkan kebebasan besar dinegara-negara
tersebut.
Selama 6 bulan terkatung-katung nasibnya di perbatasan
UEA! Beliau dilarang masuk kesana! Juga dilarang memasuki Kuwait! Dan
juga memasuki Saudi! Dilarang memasuki Suriyah….. Lantas bagaimana
beliau akan tinggal?
Dan tidaklah beliau bisa tinggal di
Yordania saat itu kecuali dengan tazkiyah (rekomendasi) khusus dari
salah seorang murid beliau, yakni Syaikh Muhammad bin Ibrahim Syaqrah,
wakil kementrian waqaf sekaligus Imam Masjid Dar Ash Shofwah.
Syaikh
Ibrahim Syaqrah ini kemudian menemui Raja Husain secara pribadi
memintanya membolehkan Syaikh Nashiruddin Al Albani tinggal di negeri
Yordan. Itupun dengan kesepakatan agar beliau tidak ditemui seorangpun
saat itu. Dan juga mereka kemudian memaksa menulis di pintu rumah
(vila) Syaikh Albani dengan tulisan “Dilarang didatangi lebih dari dua
orang!”. Jika ingin berjumpa harus melalui perjanjian melalui telepon.
Dan
dihari-hari pertama mereka sangat mempersempit sekali kepada Syaikh
Albani, akan tetapi dihari-hari belakangan mereka melupakannya hingga
tidak ketat lagi dengan aturan-aturan ini.
Tatkala aku menemui
Syaikh Albani di kota Amman, beliau mengundang sejumlah relasi untuk
makan dan kebetulan aku disana.Kami saat itu berjumlah 25 orang, dan
kukatakan pada Syaikh: ”Wahai Syaikh, bukankah ada semacam banner
peringatan bahwa dilarang masuk lebih dari dua orang?”. Syaikh Albani
berkata dengan cepat: Mereka masuk dua orang dua orang saja!
Beliau
yang Alim ini tidak mendapatkan baginya tempat yang nyaman. Sebelumnya
mereka pun melarang durus beliau di Masjib Umar di Zurqa, hingga beliau
tidak memiliki tempat untuk memberi pelajaran kepada thalabul ilmi
kecuali dirumah salah seorang mereka setelah sholat isya.
Saat
diselenggarakan Mu’tamar Assunnah dan Sirah Nabawiyah di Mesir, mereka
tidak mengundang Syaikh Nashiruddin Albani, padahal beliau lah orang
paling besar saat itu jasa nya kepada kaum muslimin di abad ini bagi
sunnah dan sirah nabawiyah. Dan mereka tidak mengundang Syaikh Albani
misalnya dengan mengaakan: ”Kemarilah akan kami muliakan engkau”, tidak
ada salah satu anggota pertemuan itu yang berbicara demikian.
Adalah
semisal mereka para ulama Rabbani ini, lihatlah muamalah kepada mereka!
Bagaimana mungkin kaum muslimin bisa mendapatkan manfaat dengan ilmu
mereka sedang mereka diusir diberbagai negeri.!?. Bahkan yang lebih
aneh lagi, sejumlah kitab-kitab ulama diberbagai perpustakaan di
larang, buku Tahdzir As Sajid, buku Hurmatut Tashwir, karya Syaikh
Albani dan Syaikh Bin Baz dan sejumlah ulama, Tahqiq Syarh Ath
Thahawiyah, mengapa wahai saudara-saudara kami? Mereka mengatakan bahwa
ini kitab terlarang, Al Azhar telah memutuskan bahwa kitab-kitab
tersebut terlarang! Bagaimana bisa terlarang? Apakah karena karya dan
peneliian dari Albani? Beginikah bermuamalah dengan ulama-ulama Rabbani
?
Sumber Kaset :Aina Al Ulama Ar Rabbaniyun menit ke 01:06:00 sampai 01:11:10 (Transkrip didapat dari http://www.kulalsalafiyeen.com/vb/showthread.php?t=9266 )
Tidak ada komentar:
Posting Komentar