Uap air akan mengembun menjadi tetesan
air bergantung pada suhu permukaan suatu objek. Suhu di mana tetesan
embun dapat terbentuk disebut Titik Embun. Ketika suhu permukaan suatu
objek turun dan mencapai titik embun, uap air di atmosfer akan mengembun
membentuk tetesan kecil air di permukaan. Proses ini membedakan embun
dari hidrometeor (peristiwa meteorologi yang berkaitan dengan air,
seperti pada kabut atau awan) yang terbentuk langsung di udara ketika
mendingin sampai pada titik embunnya.
Karena embun berkaitan dengan suhu
permukaan suatu benda, maka pada daerah dengan iklim atau musim yang
panas, embun akan terbentuk paling mudah pada permukaan yang tidak
terhangatkan oleh panas dari dalam tanah seperti rumput, daun, pagar,
atap mobil, dan jembatan. Namun embun juga harus dibedakan dari gutasi,
yang merupakan proses dimana tanaman melepaskan kelebihan air dari ujung
daun mereka.
Embun biasanya akan terbentuk dengan
baik pada malam hari yang cerah dan tenang. Karena jika ada angin yang
bertiup, maka tidak akan ada cukup waktu bagi uap air untuk bersentuhan
dengan permukaan objek yang dingin sehingga uap air tidak akan dapat
mengembun. Kemudian ketika matahari bersinar kembali dan memanaskan
permukaan objek-objek, embun akan menguap kembali.
Ketika suhu cukup rendah, embun akan
berbentuk es, bentuk ini disebut embun beku. Embun beku biasanya
merupakan pola dari kristal-kristal es yang terbentuk dari uap air di
atas rumput, daun, dan benda-benda lainnya. Embun beku terbentuk
terutama pada malam yang dingin dan tak berawan ketika suhu udara di
bawah 0 derajat Celcius yang merupakan suhu titik pembekuan air.
Proses pembentukan embun tidak terbatas
terjadi hanya saat malam hari dan di luar ruangan saja. Pengembunan juga
terjadi ketika kacamata beruap di ruangan yang hangat dan lembab, gelas
minuman yang dingin atau dalam proses industri. Namun, dalam kasus ini
biasanya digunakan istilah kondensasi.
http://www.berbagaihal.com/2012/03/bagaimana-proses-pembentukan-embun.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar