Bagi astronot, belajar menggunakan toilet di pesawat ruang angkasa
mungkin lebih sulit ketimbang ketika ia harus menyelesaikan sebuah
persamaan fisika untuk menghitung lintasan roket yang sedang meluncur.
Untuk itu, NASA memiliki ruang pelatihan yang dirancang khusus di
Johnson Space Center di Houston dimana astronot dapat mengasah "teknik"
menggunakan toilet mereka sebelum berangkat pada perjalanan mereka
sesungguhnya ke orbit di luar angkasa.
Di tempat tersebut ada dua ruang
pelatihan toilet pesawat ruang rangkasa yaitu ruang pelatihan posisional
(untuk praktek) dan pelatihan fungsional (untuk membilas). Pelatihan
posisional bukanlah praktek untuk memakai toilet seperti toilet pada
umumnya, namun lebih merupakan replika yang sesungguhnya dari toilet di
pesawat luar angkasa. Lebar bukaan pada dudukan toilet hanya sekitar 10
cm (standar toilet di bumi memiliki bukaan berukuran 30 sampai 45 cm).
Dan tidak hanya itu, terdapat sebuah
kamera kecil di dalamnya, tepat di bawah tepi bukaan, dan gambar dari
kamera tersebut akan ditampilkan dalam monitor yang terletak di depan
kursi toilet. Dengan semua ini, astronot dapat memastikan bahwa tubuh
mereka berada pada posisi yang tepat sehingga kotoran mereka akan jatuh
melalui lubang kecil yang terdapat pada toilet tersebut.
Ketika astronot telah menguasai teknik
ini dengan baik, mereka dapat berpindah ke pelatihan fungsional. Ruang
pelatihan ini berupa toilet biasa yang dilengkapi dengan ventilasi
aliran udara yang sama dengan yang digunakan pada pesawat ruang angkasa.
Di sini, astronot akan berlatih bagaimana untuk menghilangkan baik urin
maupun sisa kotoran pada mereka.
Di pesawat ruang angkasa, urin ditangani
dengan cara berbeda dengan cara menangani kotoran padat. Terdapat
sebuah selang panjang dengan penghisap yang menempel di samping kursi
toilet, dan astronot akan buang air kecil melalui selang ini. Saluran
ini tentu memiliki bentuk yang berbeda untuk pria dan wanita.
Wanita perlu menempatkan bagian atas
dari saluran pembuangan urin ini secara langsung terhadap tubuh mereka,
sehingga sisi saluran pembuangan urin perempuan harus perlu mendapat
ventilasi agar udara dapat mengalir ketika penghisap dihidupkan. Dan
wanita dapat memilih di antara tiga saluran dengan bagian atas yang
berbentuk berbeda, ada dua saluran dengan bagian atas berbentuk oval dan
satu dengan bagian atas berbentuk lingkaran.
Sedangkan saluran bagi laki-laki sangat
sederhana. Dimana saluran hanya memiliki satu bentuk dengan bagian atas
melingkar, dan tidak memiliki ventilasi. Dan yang terakhir, untuk bekas
tisu toilet, selang hisap yang terpisah di sisi toilet dapat dipasang
dengan "cup" yang lebih besar dan dilapisi dengan kantong plastik.
Tali pada tempat sandaran kaki dapat
membantu untuk menahan astronot tetap berada di tempatnya, selain itu
terdapat dua pembatas paha di sisi toilet yang dapat berayun dari atas
kaki untuk membantu seseorang tetap di atas toilet. Tapi tidak semua
orang menggunakannya. Sebelum menjalankan misi peluncuran ke ruang
angkasa, astronot berkumpul di ruangan ini dan membandingkan teknik
mereka untuk tetap berada dalam posisi ketika mereka berada dalam
keadaan tanpa gravitasi.
Lalu kemana selanjutnya semua limbah
tersebut? Jangan khawatir, mereka tidak akan datang meluncur ke atmosfer
bumi dan mendarat di atas atap rumah anda. Kotoran padat akan
dikeringkan untuk menghilangkan semua uap air yang ada, kemudian
dikompres dan disimpan dalam wadah penyimpanan yang selanjutnya akan
dibuang setelah pesawat ruang angkasa telah mendarat. Sementara urin
akan dikirim ke ruang angkasa begitu saja.
Di Stasiun Luar Angkasa Internasional, urin didaur ulang melalui sebuah pengolahan air khusus dan kembali menjadi air minum.
Sementara kotoran padat akan dimasukkan ke dalam kantong plastik.
Setiap kali seseorang pergi ke kamar mandi, kantong plastik akan disegel
dan dipadatkan seperti pemadat sampah. Kantong tersebut kemudian
dikumpulkan dan ditempatkan dalam wahana khusus yang diluncurkan ke
ruang angkasa.
Urusan buang hajat akan menjadi lebih
menantang lagi ketika astronot sedang menjalankan misi "space-walk" di
luar pesawat ruang angkasa mereka. Para astronot biasanya akan
menggunakan popok dewasa "super-absorben". Popok ini dapat menyimpan
hingga satu liter cairan. Selain itu, astronot juga menggunakan popok
dewasa selama take-off dan pendaratan karena tentu sangat tidak
memungkinkan bagi mereka untuk menggunakan toilet pada saat tersebut.
http://www.berbagaihal.com/2012/01/bagaimana-astronot-menggunakan-toilet.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar